KUMPULAN JUDUL KTI KEBIDANAN Coming soon............
Studi Kasus Kebidanan coming soon............
IKLAN DULU..............
LOWONGAN PEKERJAAN MENJANJIKAN MASA DEPAN CERAH.....................
Materi Kebidanan
Sabtu, 14 Februari 2015
Selasa, 29 April 2014
Makalah Vitamin dan Mineral
Sambil ditemanin makanan donk!!!!!!!!!!!
Check buku target dulu ah.......
Selamat Datang Di Puskesmas Kami!
Semoga pelayanan kami membuat anda senang......
Hari Terakhir PKL........
Foto dulu........
Kata Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, karena atas rahmatNya kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam
penyusunan makalah ini kami mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak
untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang kesehatan khususnya kami
mahasiswa akademi kebidanan yang masih banyak membutuhkan bimbingan dan
pengajaran yang baik dan benar. Untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Lily Inderayanti selaku dosen Farmakologi
2. Orang
tua yang telah mendukung secar moral dan materi.
3. Teman-teman
yang sudah membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini,
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa pengkajian makalah ini masih banyak kekurangannya,
untuk itukami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan diwaktu yang akan mendatang.
Malang ,
oktober 2013
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
BAB
II
PEMBAHASAN
2
2.1
Pengertian
Vitamin dan Mineral
2.1.1
Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawaorganikamina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh. Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat
diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal.
Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat
cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi.(Rhina Abdullah: 2011)
Kata Vitamin berasal dari kata vital yang
artinya hidup,dan amin yang artinya senyawa yang mengandung gugus N. Dari
berbagai hasil penelitian,tidak semua vitamin mengandung gugus N. Jadi, kata
vitamin sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi yang sebenarnya,tetapi sampai
saat ini masih tetap saja dipakai. Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang esensial
untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi makhluk hidup. Vitamin
tidak disintesis dalam tubuh,kecuali Vitamin K. Oleh karena itu,makanan yang
dikonsumsi harus ada yang mengandung Vitamin. Jika tubuh kekurangan vitamin
akan mengakibatkan penyakit defiensi atau avitamiosis. (Abdul Hadi : 2013)
Vitamin adalah suatu zat
senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Vitamin berfungsi
untuk mengatur metabolisme tubuh. Setiap vitamin memiliki peranan dan fungsinya
masing-masing. Tanpa vitamin, manusia tidak akan dapat melakukan aktifitasnya.
Namun perlu diperhatikan agar tidak mengkonsumsi vitamin lebih atau kurang dari
yang dibutuhkan tubuh. Jika kelebihan, maka akan mengakibatkan perubahan pada
bagian-bagian tubuh, tergantung dari vitamin yang dikonsumsi tersebut. (Jupri
Malino: 2013)
2.1.2
Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi
kimia tetapi juga struktur mineral.
Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk).(Wikipedia Bahasa Indonesia:2013)
Mineral adalah senyawa alami
yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya
bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam
komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak
termasuk). Pada tahun 1995 the International Mineralogical Association telah
mengajukan definisi baru tentang definisi material: Mineral adalah suatu unsur
atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memilili unsur kristal dan terbentuk
dari hasil proses geologi. Klasifikasi modern telah mengikutsertakan kelas
organik kedalam daftar mineral, seperti skema klasifikasi yang diajukan oleh
Dana dan Strunz. (Dodi : 2012)
2.2
Jenis-jenis
Vitamin dan Mineral beserta fungsinya
2.2.1
Vitamin
2.2.1.1
Vitamin
Larut Air
Vitamin
yang larut dalam air adalah Vitamin B dan C.
1. Vitamin
B1(aneurin atau tiamin) = antineuritik
Vitamin
B1 sering disebut antiberi-beri.dalam keadaan normal,setiap hari
tubuh memerlukan 1-2mg Vitamin B1.
Fungsi Vitamin B1 yaitu:
a.
Sebagai koenzim dari
enzim yang diperlukan dari enzim yang diperlukan dalam metabolisme karbohidrat.
b.
Untuk mempengaruhi
keseimbangan air di dalam tubuh
c.
Untuk mempengaruhi
penyerapan zat lemak oleh jonjot usus
d.
Memelihara nafsu makan
yang sehat dan pencernaan fungsinya.
Bahan makan yang
mengandung vitamin B1 adalah hati,jantung,ginjal,otak,susu,kuning
telur,kulit ari beras,gandum,wortel biji buah polong dan ragi.
2. Vitamin
B2(riboflavin atau laktoflavin)
Fungsi
Vitamin B2 adalah
a.
Untuk memnidahkan
rangsangan sinar ke saraf mata
b.
Sebagai enzim pada
proses oksidasi di dalam sel
d.
Memelihara nafsu makan
dan fungsi saraf
e.
Menghasilkan energi
dalam sel
Sumber
vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning
telur, dan susu.
3. Vitamin
B3 Niasin (asam nikotinat atau antipelagra)
Fungsi
asam nikotin adalah untuk
a. Pertumbuhan
dan perbanyakan sel
c. Mencegah
penyakit pellagra
d. Memelihara
pencernaan
e. Berperan
penting sebagai koenzim yang diperlukan oleh semua proses hidup dalam sel.
Vitamin
B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani,
seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat
beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar
tinggi, antara lain gandum dan kentang manis.
4. Vitamin
B6(adermin atau piridoksin)
Vitamin
ini banyak terdapat di hati,ikan,daging dan sayuran.Vitamin ini merupakan
bagian dari gugusan prostetik dari enxim dekarboksilase dan transaminase
tertentu.
Fungsi
Vitamin ini adalah untuk;
a.
Pertumbuhan dan
pekerjaan urat saraf
b.
Pembentukan sel-sel
darah merah dan sel-sel kulit
5. Vitamin
B5 (Pantetonat)
Vitamin
ini berfungsi untuk:
a.
Bahan pelengkap koenzim
A yang penting dlam pembentukan karbohidrat,lemak dan protein
b.
Menjaga tingkat normal
gula darah
Vitamin
B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari
daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan
kacang hijau.
6. Vitamin
B11 (asam folat)
Vitamin B11 penting untuk
pembentukan sel darah merah,antianemia pernisiosa,membentuk asam nukleat
(DNA dan RNA),serta metabolisme kelompok metil.Vitamin ini banyak terdapat
dalam hati,ginjal,sayuran,ragi,biji gandum,daging sapi,pisang,lemon,dan
polongan.
7. Vitamin
B12(sianokobalamin)
Vitamin
ini juga dikenal sebagai vitamin antianemia pernisiosa.banyak terdapat dalam
hati,daging ,unggas,ikan,telur,susu,keju,udang, dan kerang.Vitamin B12
dapat disimpan di dalam hati.
Fungsi
vitamin B12 yaitu untuk:
a.
Metabolisme sel dalam
pertumbuhan
b.
Metabolisme atau
pembentukan sel darah.
8. Vitamin
C (asam askorbinat)
Kebutuhan Vitamin C dipengaruhi oleh
keadaan,kebutuhan dan umur seseorang.Bila konsumsi vitamin in berlebihan,selalu
akan dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal.
Kebutuhan Vitamin C untuk bayi
adalah 30mg,anak-anak 60 mg dan orang dewasa 75 mg.Ibu hamil memerlukan 100 mg
dan ibu menyusui 150 mg tiap harinya.
Fungsi
vitamin C adalah untuk
a.
Mempengaruhi kerja
kelenjar anak ginjal
b.
Mempengaruhi pembentuka
trombosit
c.
Menjaga gigi melekat
kuat pada gusi
d.
Berperan dalam proses
pembentukan kolagen.
Vitamin
C banyak terdapat dalam sayuran,buah-buahan,hati dan ginjal.Di dalam
jeruk,selain mengandung vitamin C,juga mengandung sitrin dan rutin.Oleh
San Gyorgy zat ini sering disebut Vitamin P yang penting untuk mencegah
pendaran dan memperkuat permeabilitas.Vitamin C termasuk jenis Vitamin yang
mudah larut dan rusak oleh pemanasan.oleh karena itu,dalam memasak
sayur-sayuran perlu memperhatikan sifat vitamin ini.
2.2.1.2
Vitamin
Larut Lemak
Vitamin-vitamin di bawah ini adalah
vitamin yang tidak dapat larut dalam air,tetapi dapat larut dalam lemak.Vitamin
yang dapat larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E, dan K.Vitamin ini umumnya
dapat disimpan dalam tubuh.
1. Vitamin
A (aseroftol)
Fungsi Vitamin A di dalam tubuh adalah:
a.
Untuk pertumbuhan
sel-sel epitel
b.
Sebagai bahan yang
diperlukan dalam proses penerimaan rangsangan cahaya oleh sel-sel basilus pada
retina waktu senja.
Sumber
Vitamin A adalah minyak,ikan,hati mentega,serta tumbuhan yang berwarna hijau
dan kuning.tumbuhan berwarna kuning banyak mengandung karotin yang
merupakan provitamin A.Di dalam hati karotin akan di ubah menjadi Vitamin
A.
2. Vitamin
D
Vitamin D ditemukan oleh Mc.Collum,Hezs,
dan Sherman.Mereka menyebutnya dengan vitamin antirakitis.Sekarang telah
ditemukan ada empat macam Vitamin D,yaitu:Vitamin D1 (ergostein)
,D2 (kalsiferol), D3,dan D4.Vitamin D3
adalah yang paling aktif.
Fungsi Vitamin D di dalam tubu
adalah untuk:
a.
Mengatur kadar zat
kapur dan fosfor di dalam darah bersama kelenjar anak gondok (parathormon)
b.
Memperbesar penyerapan
zat kapur dan fosfor dalam usus
c.
Mempengaruhi kerja
kelenjar endokrin
d.
Memperngaruhi proses
osifikasi
Sumber
Vitamin D adalah minyak ikan,mentega,kuning telur,susu, dan ragi.
3. Vitamin
E (tokoferol)
Penemu Vitamin E adalah Evans
dan Burr. Kita mengenal ada tiga macam Vitamin E,yaitu :vitamin E1(alfa
tokoferol), vitamin E2 (beta tokoferol), dan
vitamin E3(gama tokoferol).
Fungsi vitamin E di dalam tubuh
adalah untuk:
a.
Membantu proses
pembelahan sel
b.
Mencegah pendarahan
pada ibu yang sedang hamil,serta dapat mencegah keguguran.
Vitamin E banyak terdapat pada susu,lemak,daging
,kecambah kacang hijau(touge),hati ,ginjal, dan kuning telur.
4. Vitamin
K
Vitamin K ini ditemukan oleh Dam
danschondeyder. Vitamin ini sering disebut antihemoragiaatau anti pendarahan.Vitamin K dapat dibentuk oleh
tubuh sendiri dengan bantuan bakteri usus besar,Escherichia coli.
Fungsi Vitamin K adalah membentuk
protrombin di dalam hati. Zat ini penting dalam proses pembekuan darah.
2.2.2
Mineral
Secara
umum, mineral terbagi menjadi 2 macam, yaitu makro mineral dan mikro mineral.
2.2.2.1
Mineral
Mikro
Makro mineral
adalah mineral yang ada di dalam tubuh lebih dari 0.01% dari berat badan dan
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg/hari seperti Ca (kalsium),
P (fosfor), Na (natrium), K (kalium), Cl (klorida), dan S (sulfur).
1. Kalsium (Ca)
Kalsium
adalah salah satu mineral penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi Anda.
Kalsium juga berperan penting untuk proses kontraksi dan relaksasi otot,
pembekuan darah, dan sistem imunitas. Konsumsi 2 gelas susu perhari sudah cukup
untuk memenuhi kebutuhan kalsium Anda.Buah dan sayuran yang mengandung Kalsium
: sayuran berdaun hijau, seperti kangung, daun singkong, bayam, daun pepaya,
daun kacang panjang, brokoli.
2. Fosfor
(P)
Fosforus
juga bertanggung jawab terhadap proses mineralisasi tulang dan gigi. Selain
itu, fosforus juga mengatur keseimbangan pH darah Anda. Kekurangan mineral ini
menyebabkan otot Anda terasa lebih lemah sedangkan jika terlalu berlebih,
menyebabkan terjadi nya proses kalsifikasi (pengerasan) pada organ-organ tubuh
yang tidak seharusnya seperti ginjal. Daging, ikan, unggas, telur dan susu
merupakan sumber fosforus yang utama.
3. Natrium
atau sodium (Na)
Fungsi utam natrium
yaitu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, serta menjaga dan mengatur
tekanan osmotik agar cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel.
Dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, natrium bekerja sama dengan kalium.
Natrium juga berperan dalam transmisi sara, kontraksi otot, absorpsi glukosa,
dan sebagai alat angkut zat-zat gizi melalui membrane sel.
4. Kalium
atau Potasium (K)
Bersama-sama dengan
natrium, kalium memegang peranan penting dalam pemeliharaan keseimbangan cairan
dan eletrolit serta keseimbangan asam-basa di dalam tubuh. Kalium juga berperan
dalam transmisi saraf dan rekasasi otot serta sebagai katalisator dalam banyak
reaksi biologik, terutama dalam metabolisme energi, sintesis glikogen, dan
protein. Buah dan sayuran yang mengandung Kalium : jeruk, semangka, pisang,
sayuran hijau, tomat, kentang, kacang polong, dan wortel.
5. Sulfur
(S)
Fungsi sulfur antara
lain membantu menjaga keseimbangan oksigen untuk fungsi otak. Selain itu sulfur
bersama-sama dengan vitamin B kompleks membantu memperlancar metabolisme dalam
tubuh dan membantu melawan infeksi akibat bakteri. Buah dan sayuran yang
mengandung Sulfur : kacang-kacangan, bawang putih, bawang bombay, dan
kubis-kubisan.
Mineral mikro
terdapat dalam tubuh kurang dari 0.01% berat tubuh dan hanya dibutuhkan dalam
jumlah kurang dari 100 mg/hari seperti besi (Fe), tembaga (Cu), iodine (I2),
zinc (Zn), kobalt (Co), dan Se (selenium).
Masing-masing mineral
memiliki fungsi yang penting untuk tubuh. Berikut ini macam-macam mineral yang
penting dan fungsinya di dalam tubuh Anda.
6. Kromium
(Cr)
Kromium dibutuhkan
dalam metabolisme karbohidrat dan lemak. Bersama-sama dengan insulin, kromium
berfungsi untuk memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel.
Buah dan sayuran yang mengandung Kromium : kentang, cabai hijau, apel, pisang, bayam, wortel, dan jeruk.
Buah dan sayuran yang mengandung Kromium : kentang, cabai hijau, apel, pisang, bayam, wortel, dan jeruk.
Zat besi berperan dalam
pusat pengaturan molekul hemoglobin sel-sel darah merah. Hemaglobin bertanggung
jawab dalam pendistribusian oksigen dari paru-paru ke keseluruh jaringan tubuh.
Zat besi juga berperan dalam metabolisme energi, termasuk sintesis DNA oleh
beberapa enzim, serta dalam sistem kekebalan tubuh. Buah dan sayuran yang
mengandung Zat besi : sayuran hijai seperti bayam, kangkung, daun singkong, dan
daun pepaya.
8. Yodium
(I)
Fungsi yodium adalah
untuk pertumbuhan normal; membakar kelebihan lemak tubuh; serta menjaga
kesehatan rambut, kuku, kulit, dan gigi.
Buah dan sayuran yang mengandung Yodium : bawang merah atau tanaman lain yang ditanam di daerah dekat pantai.
Buah dan sayuran yang mengandung Yodium : bawang merah atau tanaman lain yang ditanam di daerah dekat pantai.
9. Magnesium
(Mg)
Magnesium memegang
peranan penting sebagai kofaktor berbagai enzim dalam tubuh. Magensium
bertindak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologi di dalam tubuh,
termasuk reaksi yang berkaitan dengan metabolisme energi, karbohodrat, lemak,
protein, dan asam nukleat. Selait itu, magnesium juga berperan dalam sintesis
degradasi, dan stabilitas banan gen DNA
Buah dan sayuran yang mengandung Magnesium : sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Buah dan sayuran yang mengandung Magnesium : sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
10. Mangan
(Mn)
Mangan berperan sebagai
kofaktur berbagai enzim yang membantu bermacam proses metabolisme. Enzim yang
berkaitan dengan mangan berperan dalam sintesis ureum, pembentukan jaringan
ikat dan tulang, serta mencegah peroksidasi lemak oleh radikal bebas. Mangan
juga berperan dalam pengontrolan gula darah, metabolisme energi, fungsi hormon
tiroid, fungsi otak, dan untuk pengontrolan neurotransmiter.
Buah dan sayuran yang mengandung Mangan : kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, bit, dan gandum.
Buah dan sayuran yang mengandung Mangan : kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, bit, dan gandum.
11. Molibdenum
(Mo)
Molibdenum bekerja
sebagai kofaktor berbagai enzim, mengkatalis reaksi oksidasi-reduksi, penawar
racun alkholm metabolisme sulfur, dan mencegah anemia.
Buah dan sayuran yang mengandung Molibdenum : kembang kol, kacang polong, bayam, bawang putih, jagung, kentang, bawang bombay, kacang tanah, semangka, wortel, dan kubis.
Buah dan sayuran yang mengandung Molibdenum : kembang kol, kacang polong, bayam, bawang putih, jagung, kentang, bawang bombay, kacang tanah, semangka, wortel, dan kubis.
12. Selenium
(Se)
Selenium bekerja sama
denga vitamin E berberan sebagai antioksidan dalam sistem enzim. Di samping, selenium
juga berperan mencegah terjadinya serangan radikal bebas, melindungi membran
dari kerusakan oksidatif, membantu reaksi oksigen dan hodrogen pada tahap akhir
rantai metabolisme, serta membantu sintesi immunoglobulin sebagai kekebalan
tubuh.
Buah dan sayuran yang mengandung Selenium : bawang, tomat, brokoli, kubis dan gandum.
Buah dan sayuran yang mengandung Selenium : bawang, tomat, brokoli, kubis dan gandum.
13. Seng
(Zn)
Seng berperan dalam
proses kekebalan tubuh, memelihara kesehatan mata, menghambat virus, mengurangi
risiko kanker, menjaga kesehatan organ vital laki-laki, dan mempercepat proses
penyembuhan luka.
Buah dan sayuran yang mengandung Seng : kacang-kacangan, biji-bijian, legum, dan gangum.
Buah dan sayuran yang mengandung Seng : kacang-kacangan, biji-bijian, legum, dan gangum.
14. Boron
(Bo)
Boron mempunyai efek
positif terhadap pencegahan osteoprosis dan osteoartritis dengan cara
meningkatkan penggunaan kalsium dan magnesium. Fungsi boron tersebut bersifat
sinergis dengan vitamin D dalam memperkuat tulang. Boron juga diduga dapat
membantu memelihara fungsi sarat. Selain itu, boron juga mempunyai mekanisme
kerja yang berhubungan dengan fungsi membran sel sarat serta terbukti memiliki
aktivitas anti-inflamasi (antiperadangan). Aktivitasnya sangat signitifkan,
terutama untuk pencegahan penyakit pradangan, seperti rematoid, artritis, dan
asama.
Buah dan sayuran yang mengandung Boron : jamur, kacang-kacangan dan asparagus.
Buah dan sayuran yang mengandung Boron : jamur, kacang-kacangan dan asparagus.
2.3 akibat
kekurangan dan kelebihan konsumsi vitamin dan mineral
2.3.1
Kekurangan Vitamin
- Vitamin A
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A
yaitu Keratomalasia, kulit pucat, kering rabun senja, katarak, infeksi saluran
pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain.
- Vitamin B1
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1
yaitu kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.
- Vitamin B2
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B2
yaitu turunnya daya tahan tubuh, kilit kering bersisik, mulut kering, bibir
pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya
- Vitamin B3
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3
yaitu terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia,
badan lemas, mudah muntah dan mual-mual, dan lain-lain
- Vitamin B5
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5
yaitu otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan
lain-lain
- Vitamin B6
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6
yaitu pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur,
dan banyak lagi lainnya.
- Vitamin B12
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin
B12 yaitu kurang darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit
pada kulit, dan sebagainya
- Vitamin C
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C
yaitu sisitem imun kurang, sariawan, kurangnya daya pikir, mudah infeksi pada
luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain
- Vitamin D
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D
yaitu gigi akan lebih mudah rusak, otok bisa mengalami kejang-kejang,
pertumbuhan tulang tidak normal yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O
atau X.
- Vitamin E
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E
yaitu bisa mandul baik pria maupun wanita, gangguan syaraf dan otot, dll
- Vitamin K
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K
yaitu darah sulit membeku bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam
tubuh, dan sebagainya.
2.3.2
Kelebihan Vitamin
1.
Vitamin A
Akibat dari kelebihan mengkonsumsi vitamin A yaitu
Keracunan hatiKulit kering, Rambut rontok, Efek Teratologikal, Osteoporosis
(suspected, long-term)
2.
Vitamin B1
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi
sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada
kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat
terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.Vitamin B2
3.
Vitamin B3
Akibat dari kelebihan mengkonsumsi vitamin B3 yaitu
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak
darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan
pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati
dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah, Pusing, mual, ataksia,neuropati
perifer.
Sedangkan untuk vitamin B12 tidak ada gejala keracunan yang berhubungan dengan vitamin B12
Sedangkan untuk vitamin B12 tidak ada gejala keracunan yang berhubungan dengan vitamin B12
4.
Vitamin C
Gejala keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut,
diare, sakit kepala, kelelahan dan susah tidur. Hal ini juga dapat mengganggu
tes medis, atau menyebabkan buang air kecil yang berlebihan dan membentuk batu
ginjal.
5.
Vitamin D
Jangan makan vitamin D secera berlebihan kerana dapat
merusak ginjal dan hati.Di Indonesia sebenarnya seseorang tidak perlu menembah
konsumsi vitamin D kerana di Indonesiacukup banyak sinar matahari.Kulit dapat
memprroduksi vitamin D bila terkena Sinar ultra violet dari matahari
6.
Vitamin E
Akibat dari kelebihan mengkonsumsi vitamin E yaitu
bila dikonsumsi dalam dosis tinggi, vitamin ini diduga dapat meningkatkan
risiko kanker paru-paru, demikian dilaporkan sebuah riset yang dipublikasikan
awal Februari ini.Penelitian di Amerika Serikat yang melibatkan 77 ribu
partisipan mengindikasikan bahwa mengonsumsi 400 miligram per hari dalam jangka
waktu lama dapat meningkatkan risiko kanker hingga 28 persen, khususnya di
antara para perokok.
2.3.3
Kekurangan Mineral
1.
Kekurangan Kalsium menyebabkan
gangguan pertumbuhan, tulang karang kuat, tetani atau kejang otot, dan
lambatnya pembekuan darah bila terjadi luka
2.
Kekurangan Phospor menyebabkan
kerusakan pada tulang dengan gejala rasa lelah dan kurang nafsu makan
3.
Kekurangan Magnesium terjadi
komplikasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi
4.
Kekurangan Biotin mengakibatkan
peradangakn pada kulit dan bibir
5.
Kekurangan Niasin (Asam Nikotinat)
mengakibatkan Pellagra (dermatosis, peradangan pada lidah, fungsi usus &
otak yang abnormal)
6.
Kekurangan Natrium mengakibatkan
kebingungan, koma
7.
Kekurangan Asam Folat mengakibatkan
berkurangnya jumlah semua jenis sel darah (pansitopenia), sel darah merah yang
berukuran besar
8.
Kekurangan Zat Besi berakibat
dapat merusak perkembangan otak serta meningkatkan kematian ibu dan anak
9.
Kekurangan Seng mengakibatkan
pertumbuhan yang lambat, tertundanya kematangan seksual, berkurangnya sensasi
rasa
10. Kekurangan
Asam Pantotenat mengakibatkan penyakit saraf, kaki terbakar
11. Kekurangan
Klorida mengakibatkan gangguan keseimbangan asam-basa
12. Kekurangan
Selenium mengakibatkan nyeri otot & kelemahan
13. Kekurangan
Fosfat mengakibatkan orang mdah tersinggung, kelemahan, kelainan sel darah,
kelainan usus dan ginjal
14. Kekurangan
Yodium mengakibatkan pembesaran kelenjar tiroid, tuli-bisu, pertumbuhan janin
& perkembangan otak yang abnormal
15. Kekurangan
Kalium menyebabkan diare kronis, muntah pada penggunaan obat pencahar, deuretik
2.4 Golongan
obat vitamin dan mineral
2.4.1
Golongan obat vitamin
a.
Thiamin
Gejala
kekurangan
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam
jangka panjang. Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat
pembuatan beras ‘poles' (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles
mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri-beri dapat merusak
sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama
jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan,
kebingungan dan kelumpuhan.
Keracunan
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi
sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada
kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat
terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.
Perhatian: dapat terjadi syok anafilaktik pada pemberian tiamin injeksi. Tidak aman
bagi ibu menyusui.
Dosis
·
Defisiensi
kronik ringan: 10-25 mg per hari per oral
·
Defisiensi
kronik berat: 200-300 mg per hari per oral
·
Koma/delirium
akibat alkohol atau obat opioid dan barbiturat: infus intravena selama 30 menit.
Sediaan: tablet tiamin
hidroklorida 50 mg dan 100 mg, tablet vitamin B kompleks, injeksi intramuscular
potensi tinggi (Pabrinex im: isi vitamin C 500 mg, nicotinamide 160 mg,
pyridoxine HCl 50 mg, riboflavin 4 mg, tiamin HCl 250mg/7 ml), injeksi intravena
potensi tinggi (Pabrinex iv: isi vitamin C 500 mg, glukosa anhidrosa 1 g,
nicotinamide 160 mg, pyridoxine HCl 50 mg, riboflavin 4 mg, tiamin HCl 250mg/10
ml).
b. Vitamin B2 (Riboflavin)
Gejala
kekurangan
Tidak ada
penyakit yang berhubungan dengan kekurangan riboflavin. Kekurangan riboflavin
dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat
dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan
terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada
sudut mulut (cheilosis).
Dosis:
·
Terapi
defisiensi vitamin B2, per oral: dosis dewasa dan anak hingga 30 mg sehari.
·
Pencegahan
defisiensi vitamin B2, per oral: dosis dewasa dan anak 1-2 mg per hari.
Sediaan: tablet 5 mg, tablet vitamin B kompleks
c. Vitamin B3 (Niacin)
Gejala
kekurangan
Pellagra
(penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia
. Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan
niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan
mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya
pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.
Keracunan
Niasin dalam
jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula
darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat
terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat
mengakibatkan tekanan darah rendah.
Gejala
kekurangan
Gejala
kekurangan jarang terjadi, tapi Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi
vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu,
gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta insomnia.
Keracunan
Gejala
keracunan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.
e. Vitamin
B6(Piridoksin, piridoksal, piridoksamin)
Gejala
kekurangan
Orang yang
mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat
lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan,
kerusakan fungsi motorik dan sawan.
Keracunan
Dosis tinggi
vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang
kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada
kaki; selanjutnya, perasaan hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi
mati rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan
sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi
tidak selalu hilang sepenuhnya.
Indikasi: defisiensi
vitamin B6, neuropati pada penggunaan isoniazid dalam terapi TB, anemia
sideroblastik yang belum diketahui penyebabnya, sindrom premenstrual.
Dosis:
·
Defisiensi
vitamin B6: 20-50 mg s.d 3x sehari
·
Neuropati
akibat isoniazid: 10 mg sehari untuk pencegahan, 50 mg 3x sehari untuk terapi
·
Anemia
sideroblastik yang belum diketahui penyebabnya: 100-400 mg sehari, dosis
terbagi
·
Sindrom
premenstrual: 50-100 mg per hari
Sediaan: tablet 10 mg, injeksi intramuskular dan intravena (lihat Tiamin), tablet
vitamin B kompleks
Efek Samping: neuropati sensorik (pada penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi)
f.
Vitamin B8 (biotin)
Gejala
kekurangan
Kekurangan
biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul pada pasien rumah sakit yang
menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu
makan, mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan
pada pasien untuk mencegah defisiensi.
g. Vitamin B9 (folasin, asam folat, asam
pteroilglutamat)
Gejala
kekurangan
Kekurangan
folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas, seperti
sel-sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal
ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan
vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung
(heartburn), diare dan sring terkena infeksi karena penekanan pada sistem
kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan
mental, kelelahan dan pingsan.
Keracunan
Gejala
keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis
tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini
berhubungan.
h. Vitamin B12
(Kobalamin)
Gejala
kekurangan
Kekurangan
vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya
disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan
dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel
darah merah menjadi belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang
lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan
pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat
menyebabkan hipersensitif pada kulit.
Indikasi: anemia
megaloblastik, pasca pembedahan lambung total dan pemotongan usus, defisiensi
vitamin B12.
v Farmakokinetik
Absorpsi
Sianokobalamin diabsorpsi baik dan cepat setelah
pemberian IM dan SK . Kadar dalam plasma mencapai puncak dalam waktu 1 jam
setelah suntikan IM. Hidroksokobalamin dan koenzim B12 lebih lambat diabsorpsi,
agaknya karena ikatanya yang lebih kuat dengan protein . absorpsi per oral berlangsung lambat di ileum; kadar puncak di
capai 8-12 jam setelah pemnerian 3 mg. Absorpsi
ini berlangsung dengan 2 mekanisme yaitu dengan perantaraan faktor
instrinsik castle (fic) dan absorpsi secara langsung
Distribusi
Setelah di absorpsi, hampir semua vitamin B12 dalam darah
terikat dengan protein plasma sebagian besar terikat pada beta-globulin (
transkobalamin II),Sisanya terikat pada alfa-glikoprotein (transkobalamin I)
dan inter-alfa-glikoprotein ( transkobalamin III) vitamin B12 Yyang terikat
pada transkobalamin II akan di angkut ke
berbagai jaringan, terutam hati yang
merupakan gudang utama penyimpanan vitamin B12 (50-90% ). Kadar normal vitamin B12 dalam
plasma adalah 200-900 pg ml dengan
simpanan sebanyak 1-10 mg dalam hepar.
Metabolisme
& ekskresi
Baik sianokobalamin maupun hidrosokobalamin dalam
jaringan dan darah terikat oleh protein . seperti halnya koenzim B12, ikatan
dengan hidroksokobalamin lebih kuat sehingga sukar diekskresi melalui urin. Di
dalam hati ke dua kobalamin tersebut akan di ubah menjadi koenzim B12. Pengurangan jumlah kobalamin
dalam tubuh di sebabkan oleh ekskresi
melalui saluran empedu; sebanyak 3-7mg sehari harus di reabsorbsi dengan
perantaraan FIC. Ekskresi bersama urin hanya terjadi pada bentuk yang tidak
terikat pritein.80-90% vitamin B12 akan diretensi dalam tubuh bila di berikan
dalam dosis sampai 50mg; dengan dosis yang lebih bersar, jumlah yang diekskresi
akan lebih banyak . jadi bila kapasitas ikatan protein dari hati, jaringan dan
darah lebih jenuh,vitamin B12 bebas akan di keluarkan bersama urin sehingga
tidak ada gunanya memberikan vitamin B12 dalam jumlah yang terlalu besar.
Vitamin B12 dapat
menembus sawar uri dan masuk kedalam sirkulasi bayi.Dosis sianokobalamin untuk
pasien anemia permisiosa tergantung dari
berat anemianya, ada tidaknya komplikasi
dan respons terhadap pengobatan. Secara garis besar cara penggunaannya
dibagi atas terapi awal yang intensif dan terapi penunjang.
Dosis:
·
Per oral: untuk
defisiensi B12 karena faktor asupan makanan: dewasa 50-150 mikrogram atau
lebih, anak 50-105 mikrogram sehari, 1-3x/hari
·
Injeksi
intramuskular: dosis awal 1mg, diulang 10x dengan interval 2-3 hari. Dosis
rumatan 1 mg per bulan.
Sediaan: tablet 50 mikrogram, liquid 35 microgram/5 ml, injeksi 1 mg/ml.
Gejala
kekurangan
Gejala awal
kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh
darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages . Kekurangan
banyak vitamin C berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini
dapat menyebabkan kerusakan otot seperti juga rasa nyeri, gangguan syaraf dan
depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar
dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah
besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka panjang, tubuh
menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin C dari
pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak
akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.
Keracunan
Gejala
keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan
dan susah tidur. Hal ini juga dapat mengganggu tes medis, atau menyebabkan
buang air kecil yang berlebihan dan membentuk batu ginjal.
2.4.2
Golongan Obat Mineral
- Tablet Besi ( Fe )
Zat besi merupakan mineral yang di perlukan oleh semua
sistem biologi di dalam tubuh. Besi merupakan unsur esensial untuk sintesis
hemoglobin, sintesis katekolamin, produksi panas dan sebagai komponen
enzim-enzim tertentu yang di perlukan untuk produksi adenosin trifosfat yang
terlibat dalam respirasi sel. Besi di butuhkan untuk produksi hemoglobin ( hb
), sehingga defisiensi fe akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang
lebih kecil dengan kandungan hb yang rendah dan menimbulkan anemia hipokronik
mikrositik.
- Cara kerja
Distribusi
dalam tubuh
Tubuh manusia sehat mengandung ± 3,5 g fe yang hampir
seluruhnya dalam bentuk ikatan kompleks dengan protein. Kira-kira 70% dari fe
yang terdapat dalam tubuh merupakan fe fungsional atau esensial, dan 30%
merupakan fe yang nonesensial.
- Farmakokinetik
Absorpsi
Absorpsi fe melalui saluran cerna terutama berlangsung di
duodenum dan jejenum proksimal; makin ke distal absorpsinya makin berkurang.
Zat ini lebih mudah di absorpsi dalam bentuk fero. Transportnya melalui sel
mukosa usus terjadi secara transport aktif. Ion fero yang sudah di absorpsi
akan di ubah menjadi ion feri dalam sel mukosa. Selanjutnya ion feri akan masuk
kedalam plasma dengan perantara transferin, atau si ubah menjadi feritin dan di
simpan dalam sel mukosa usus. Secara umum, bila cadangan dalam tubuh tinggi dan
kebutuhan akan zat besi rendah, maka lebih banyak fe di ubah menjadi feritin.
Bila cadangan rendah atau kebutuhan meningkat, maka fe yang baru di serap akan
segera di angkut dari sel mukosa ke sum-sum tulang untuk eritropoesis.
v Distribusi
Setelah di
absorpsi, fe dalam tubuh akan di ikat dalam transferin ( siderofilin ), suatu
beta 1-globulin glikoprotein, untuk kemudian di angkut ke beberapa jaringan,
terutama ke sumsum tulang dan depot fe
v Metabolisme
Bila tidak digunakan untuk eritropoesis, fe meningkat
suatu protein yang di sebut apoferitin dan membentuk feritin. Fe disimpan
terutama pada sel mukosa usus halus dan dalam sel-sel retikuloendotelial ( di
hati, limpa dan sumsum tulang ). Cadangan ini tersedia untuk di gunakan oleh
sumsum tulang dalam proses eritropoesis; 10% di antaranya terdapat dalam labile
pool yang cepat dapat dikerahkan untuk prose ini, sedangkan sisanya baru di
gunakan bila labile pool telah kosong. Besi yang terdapat dalam parenkim
jaringan tidak dapat di gunakan untuk eritropoesis.
Bila fe diberikan IV , cepat sekali di ikat oleh
apoferitin ( protein yang membentuk feritin )
dan di simpan terutama di dalam hati. Sedangkan setelah pemberian per
oral terutama akan di simpan di limpa dan sumsum tulang. Fe yang berasal dari
pemecahan eritrosit akan masuk ke dalam
hati dan limpa. Penimbunan fe dalam
jumlah abnormal tinggi dapat terjadi akibat transfusi darah yang
berulang-ulang atau akibat penggunaan
preparat fe dalam jumlah berlebihan yang di ikuti absorpsi yang berlebihan
pula.
v Eksresi
Jumlah fe yang dieksresi setiap hari sedikit sekali,
biasanya sekitar 0,5-1 mg sehari. Ekskresi terutama berlangsung melalui sel
epitel kulit dan saluran cerna yang terkelupas, selain itu juga melalui
keringat, urin, feses, serta kuku dan rambut yang di potong. Pada proteinuria
jumlah yang di keluarkan dengan urin
dapat meningkat bersama dengan sel yang mengelupas. Pada wanita usia
subur dengan siklus haid 26 hari. Jumlah fe yang diekskresikan sehubungan
dengan haid di perkirakan sebanyak 0,5-1
mg sehari.
- Indikasi
Sediaan fe hanya diindikasikan untuk pencegahan dan
pengobatan anemia defisiansi fe penggunakan diluar indikasi ini, cenderung
menyebabkan penyakit penimbunan besi dan keracunan besi. Anemia defisiensi fe paling sering disebabkan oleh kehilangan
darah. Selain itu, dapat pula terjadi misalnya pada wanita hamil ( terutama
multipara ) dan pada masa pertumbuhan, karena kebutuhan yang meningkat. Banyak
anemia yang mirip anemia defisiensi fe. Sebagai pegangan untuk diagnostik dalam
hal ini ialah, bahwa pada anemia defisiensi fe dapat terlihat granula berwarna
kuning emas di dalam sel-sel retikuloendotelial sumsum tulang
- Efek samping
Efek samping yang paling sering timbul berupa intoleransi
terhadap sediaan oral, dan ini sangat tergantung dari jumlah fe yang dapat
larut dan yang diabsorpsi pada tiap pemberian. Gejala yang timbul dapat berupa
mual dan nyeri lambung (± 7-20% ), konstipasi (± 10% ), diare (± 5% ) dan
kolik. Gangguan ini biasanya ringan dan dapat di kurangi dengan mengurangi dosis atau dengan cara ini diabsorpsi dapat berkurang. Perlu diterangkan kemungkinan
timbulnya feses yang berwarna hitam kepada pasien.
Pemberian fe secara IM dapat
menyebabkan reaksi lokal pada tempat
suntikan yaitu berupa rasa sakit, warna
coklat pada tempat suntikan, peradangan lokal dengan pembesaran kelenjar
inguinal. Peradangan lokal lebih sering terjadi pada pemakaian IM
dibanding IV , selain itu dapat pula terjadi reaksi sistemik yaitu pada 0,5-0,8%
kasus. Reaksi yang dapt terjadi dalam 10 menit setelah suntikan adalah sakit
kepala, nyeri otot dan sendi, hemolisis, takikardia, flushing, berkeringat,
mual, muntah, bronkospasme, hipotensi, pusing dan kolaps sirkulasi, sedangkan
reaksi yang lebih sering timbul dalam ½-24 jam setelah suntikan misalnya sinkop,
demam, menggigil, rash, urtikaria, nyeri
dada, rasa sakit pada seluruh badan dan ensefalopatia. Reaksi sistemik ini
lebih sering terjadi pada pemberian IV, demikian pula syok atau henti jantung.
- Dosis
Sediaan oral besi dalam bentuk fero paling mudah
diabsorpsi maka preparat besi untuk pemberian oral tersedia dalam bentuk
berbagi garam fero seperti fero sulfat, fero glikonat, dan fero fumarat. Ketiga
preparat ini umumnya efektif dan tidak mahal. Tidak ada perbedaan absorpsi di
antar garam-garam fe ini. Jika da, mungkin disebabkan oleh perbedaan
kelarutannya dalam asam lambung. Dalam bentuk garam sitrat, tartrat, karbonat,
pirofosfat, ternyata fe sukar diabsorpsi: demikian pula sebagai garam feri (
Fe3+ ).
yang
perlu diingat dalam meminum pil atau tablet Fe yaitu :
·
Diminum sesudah makan malam atau menjelang tidur
·
Hindari minum dengan air teh, kopi dan susu karena dapat
menganggu proses penyerapan.
·
Hendaknya meminum dengan vitamin c misalnya dengan air jeruk
·
Segera minum pil setelah rasa mual, muntah menghilang
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peran vitamin dan mineral sangat penting
dalam proses metabolism tubuh manusia. Penggunaan vitamin yang utama adalah
untuk pengobatan terhadap defisiensi (kekurangan), dan penyakit-penyakit
menurun. Selain itu vitamin juga digunakan untuk mengobati berbagai macam
penyakit, mislanya kanker (vit. A, C, dan E), jantung dan saluran napas (vit. E
dan C), skizofrenia (vit. B3). Defisiensi vitamin dan mineral dapat berdampak
negative dalam tubuh. Penggunaan vitamin dan mineral dalam jumlah yang
berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada system kerja tubuh sehingga
diperlukan pengambilan keputusan yang tepat dalam mengkonsumsi vitamin dan
mineral. Pemenuhan kebutuhan akan vitamin dan mineral dapat dipenuhi dari
konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin dan mineral misalnya daging,
sayuran hijau dan biji-bijian.
DAFTAR
PUSTAKA
Drs.
Sunaryo, M.Kes. 2004. Vitamin dan
mineral untuk kesehatan. Jakarta: Penerbit EGC
http://books.google.co.id/books?id=6GzU18bHfuAC&pg=PA3&lpg=PA3&dq=Nutrisi-Parenteral-untuk-kesehatan.
Sadikin
Muhamad.2002.Biokimia Darah.widia medika.Jakarta
Sylvia A. Price
Lorraine M. Wilson, 2002, Patofisiologi, Jilid1, EGC, Jakarta
Setiabudy, Rianto. 2007.Farmakologi dan Terapi, edisi 5.Gaya
Baru.Jakarta
Langganan:
Postingan (Atom)